Inilah hadiah terbesar dan terbaik dari Allah yang dianugerahkan kepadaku.ulang tahunku bertepatan dengan hari pertama puasa Ramadhan.Alhamdulillah,aku dan keluargaku masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan bulan besar umat Islam ini.
Aku menikmati puasa hari pertama di rumah.sesungguhnya momen ini memang menyenangkan.bagaimana tidak? makanan apapun ada,makan sambil nonton TV,lalu tidur setelah sholat Subuh hingga batas waktu yang tidak ditentukan.hehe (malah ada guyonan,habis Subuh tidur sampai Dhuhur.setelah itu tidur lagi hingga Ashar.sesudahnya tidur lagi sampai jam 5.jam 5 ke atas,dipakai buat nderes Qur'an sambil menunggu waktu berbuka.kalau begitu,merasakan puasa tak lebih dari 2 jam.bukankah ada hadits yang menyatakan tidur dan bernapasnya orang puasa ditetapkan sebagai pahala?hehe.namun,kalau yang satu ini,pantasnya diganjar satu kalimat singkat: keterlaluan!!! :DD ).
Tetapi,mengalami puasa di rumah ujung ujungnya juga menemukan kehambaran yang sangat.sebut saja malas sholat berjamaah,malas tarawih,tak ada ghiroh buat nderes Qur'an lebih rajin,dan rasa sepi yang melanda setiap saat.
Untungnya,aku masih punya keluarga pesantren.hari pertama Ramadhan,aku pulang ke pesantren.sungguh.di sinilah ujiannya.selama perjalanan,bus penuh sesak hampir tak menyisakan ruang untuk bernapas,di luar matahari sedang galak galaknya,sopir bus yang sering ngetem sakpenake dhewe,kemalaman di jalan dan pemandangan yang cukup mengejutkan,sebuah bus yang tadi berada di depan bus yang aku tumpangi,ternyata terguling di areal pegunungan menuju kab.Banyumas.kaca kaca bus banyak yang retak,ada asap,dan penumpang bus dalam jumlah banyak sedang dilanda kepanikan luar biasa.pantas saja,waktu itu mendekati waktu berbuka puasa.andai aku ada di situ,tak tahulah apa yang mesti dilakukan.semuanya pasti runyam.beruntung Allah memberikan keselamatan bagi kami semua di hari itu.(sekaligus hari yang tak terlalu menyedihkan pada hari ulang tahunku).
Bertemu dengan wajah wajah pesantren,membangkitkan kenangan lama dengan orang orang yang aku bersama mereka pernah berjuang bersama melewati bulan penuh berkah ini.mempunyai teman teman baru dengan talenta mereka masing masing yang mengesankan dan yang paling aku tunggu tunggu adalah melaksanakan aktifitas pesantren di tengah bulan puasa.acara puncaknya adalah malam hari.setelah sholat Isya' dan tarawih,kami duduk memutar sambil membawa Qur'an masing masing.diawali dari Abah yang membaca ayat terlebih dahulu dan disimak oleh semua santri.kemudian,jika sudah satu dua 'ain,giliran membaca diberikan kepada anak yang duduk paling dekat dengan Abah.lalu sampingnya,terus memutar hingga semua anak mendapat giliran membaca.asyiknya,kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan pengeras suara sebagai bentuk syiar Islam.tentunya bisa terdengar di mana mana.termasuk oleh Abah di ndalem apabila beliau sudah beranjak dari masjid.andaikata ada bacaan yang keliru dan tak ada yang membetulkan,siap siap kena teguran Abah di pengajian Subuhnya.aku pun pernah merasakan hal ini.meski sedikit menyakitkan,namun teguran itu kini kuketahui makna pentingnya.pentingnya bagaimana membaca Qur'an dengan benar.
Mungkin ada yang bertanya.apa tidak capek tuh kegiatan dari Isya' sampai mendekati larut malam?
Tidak juga.karena ada makanan atau jajanan yang dikirim oleh tetangga sekitar untuk jamaah masjid.
Intinya,tak perlu khawatir kelaparan jika kita mau berjuang di jalan Allah.