Blogger news

Pages

Jumat, 30 April 2010

Mairil!

Sekali mendengarnya,aku langsung mengerutkan dahi.istilah ini muncul ketika ustadz terkemuka di pesantrenku menyarankan agar kita senantiasa menjaga diri kita pada saat tidur di malam hari.salah satunya jangan memakai sarung,tapi mengenakan celana panjang dan ikat pinggang ketika akan tidur.hal ini untuk menjaga 'kesucian' kita dari praktek mairil.mairil??bahasa mana itu?bahasa indonesia kah?kurasa bukan.
Pada suatu sore,aku bertanya kepada Mas Doddy,alumni pesantren Al Amin yang sebentar lagi akan menikah,mengenai istilah ini.kurasa beliau lebih berpengalaman dariku dan aku memang tak segan segan lagi bertanya macam macam karena beliau memang orangnya enak diajak bercanda.
Mairil berasal dari bahasa Arab.tersusun sebagai mudhof ilaih/kata majemuk dari mar'atul lail,yang berarti perempuan malam.lhah...mengapa bisa sampai ada mar'atul lail di pesantren putra?
Sebenarnya,ini hanyalah istilah yang digunakan untuk menyebut laki laki yang doyan laki laki.atau bahasa populernya hombreng alias muoho.hanya saja hombreng versi pesantren ini agak berbeda dengan versi biasanya,meski subjek objeknya sama.sama sama laki laki.pelaku mairil ini beraksi di malam hari saat sang korban sedang tertidur lelap.biasanya pelaku menciumi,membelai,menyingkap sarung dan menjelajah daerah terlarang pria.
Parahnya,ini sudah bukan barang tabu lagi dalam dunia pesantren.terutama pesantren salaf/tradisional.mayoritas,pelaku mairil ini adalah para senior/ustadz yang memiliki kekuasaan atau berpengaruh di pesantren itu.sehingga,dengan kedudukan yang lebih tinggi inilah,mereka bisa mengendalikan juniornya sebagai korban.korbannya pun tak sembarangan.junior yang tampan,imut,putih dan berkulit bersih biasanya akan menjadi korbannya.apabila sang korban terbangun dan melawan,biasanya si senior mengancamnya.misalkan tak dinaikkan kelas pada imtihan/ ujian semester di pesantren.sebagai uang tutup mulut,si senior dengan suka rela memberikan perlakuan khusus dalam kehidupan sehari hari,mau menyucikan pakaian juniornya,memberi uang jajan,dibelikan baju dan sarung baru serta membelikan hal hal yang disukai juniornya.dalam artikel yang pernah kubaca,pelaku mairil melakukan praktek yang dilarang agama ini karena peraturan pesantren yang membatasi keras hubungan antara santri laki laki dengan santri perempuan.sehingga,hasrat tersebut disalurkan kepada sesama laki laki.di antaranya,ada yang 'sembuh' setelah keluar dari pesantren,menikah dan memiliki keturunan.namun ada pula yang berlanjut hingga menjadi homo sejati.na'udzubillah min dzalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar