
Seperti kebiasaanku, aku berbaring di tempat tidurku seraya menanti nenek pulang. kulihat jam sambil menengok ke arah luar rumah. nenek pasti kepanasan karena jalan kaki di musim kemarau ini. kasihan nenek. ya, nenekku adalah orang yang sangat hebat. beliau seorang tukang pijit. semangat beliau luar biasa, tak kenal siang atau malam, beliau tak segan menjemput rejeki Tuhan yang bertebaran melalui orang yang mengundangnya. meskipun badan beliau sudah renta, meskipun pendengarannya mulai berkurang, meskipun umurnya makin menua, meskipun cara jalan beliau sudah tak lagi sigap, beliau adalah salah satu wanita berharga yang pernah dihadiahkan Tuhan untukku.
Nenek, terkadang aku kangen bercerita lagi denganmu pada suatu malam. di saat aku sedang tak bisa tidur, kemudian engkau mengkisahkan masa lalumu yang tak akan ada buku apapun yang bisa menceritakannya.
Aku kangen segelas teh hangat di pagi hari buatan nenek. meski semalam kami baru saja bertengkar, segelas minuman hangat itu selalu ada di pagi hari sebagai tanda damai yang selalu dikibarkan nenek pertama kali untukku.
Aku kangen menyapu halaman bersama nenek di belakang rumah. aku juga tak bisa lupa kalau nenek selalu membawakan aku jajan sekembalinya dia bekerja.
Mungkin penantianku hari ini akan sia sia. nenek tidak akan pulang sekarang. tapi aku tahu suatu hari nanti nenek pasti pulang dengan membawa segenap kebahagiaan yang pernah kita susun bersama dulu.
Hati hati di sana ya nek, semoga Tuhan melimpahkan umur panjang, kesehatan, kekuatan untuk nenek. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar