Dunia pesantren selalu identik dengan kaum bersarung dan rebana.dua simbol inilah yang melekat di lembaga pendidikan Islam terbesar di Jawa ini.tak jauh berbeda dengan pesantrenku di Purwokerto.saban hari,kami mengenakan sarung dan kopyah.inilah yang menjadikan kami terlihat mencolok dengan tetangga sekitar.mengenai kebiasaan keseharian kami,sesungguhnya hampir sama dengan mayoritas.hanya saja,kami ada waktu untuk ngaji,perlombaan dan jadwal sholat jamaah.bila sore datang menjelang,serentak Komunitas Genjring Pesantren beraksi.genjring adalah bahasa setempat dalam menyebut rebana.suasana internal pesantren jadi gaduh tak karuan jika mereka sudah menabuh benda tinggalan Sunan Gunung Jati itu dalam menyiarkan Islam dulu.untung saja sang vokalis suaranya nyaring.tak lain dan tak bukan adalah temanku sendiri yang kuliah di sastra Inggris.sehingga aku bisa memakluminya.beda dengan temanku yang satu ini.sebut saja Asep.setiap kali ada anak anak yang bermain genjring,dia marah marah.sampai menyebut mereka 'si muka kulit sapi' (kulit sapi yang digunakan pada rebana).
Pada dasarnya,aku tak melarang siapapun untuk berkreasi di pesantren ini.asalkan hal tersebut positif dan syukur syukur bisa berguna bagi orang lain.di pesantren ini,ada berbagai macam grup dengan aliran macam macam.ada grup genjring,grup sepak bola,grup game,grup malas kuliah,grup laptop,dan grup kebatinan alias grup tak banyak bicara.tapi belum ada grup sastra dan bahasa.aku ingin membentuk grup ini.grup di mana kita mengembangkan bakat menulis kita.entah menulis apa,cerita pendek,novel,berita,puisi,catatan perjalanan,autobiografi dsb.makin keren lagi jika tulisan itu diterbitkan melalui blog.wah...keren banget tuh.
Tak hanya itu,aku ingin mengembangkan budaya berbahasa Inggris di pesantren.jadi,tak hanya bahasa Arab yang berkembang di sini,bahasa Inggris pun harus dicermati.mengingat kemampuan berbahasa ini bukan lagi kesunahan,namun fardhu 'ain dimiliki setiap orang.tak terkecuali setiap santri.
Oh Komunitas Sastra Pesantren,tak sabar lagi aku menunggumu terlahir...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar