Suasana panas di kota mendoan,Purwokerto tak ubahnya seperti di Purworejo.kedua kota yang bermakna 'hutan' ini telah berubah menjadi hutan beton yang saban hari memantulkan panas mentari dengan kekuatan tiada tara.bahkan para ahli klimatologi menyatakan bahwa tahun 2010 ini adalah tahun terpanas dibanding tahun sebelum atau sesudahnya.seringkali,cuaca yang terlampau panas ini membuatku malas kuliah.meskipun jarak ke kampus bisa dikatakan cukup dekat,namun sengatan sang surya rupanya sulit ditolerir lagi.sehingga,aku lebih memilih berdiam diri di pesantren saja.bukan untuk mempelajari pelajaran pondok atau perkuliahan,namun hanya duduk duduk di kursi pojok timur pesantren lantai 2,sambil menerawang jauh ke sekeliling.kalaupun sore hari,biasanya kos kosan cewek dekat pesantren itu penuh dengan penghuninya yang kongkow di depan rumah.kami,biasanya ramai membahas mereka satu per satu.pastinya membahas fisik mereka (astaghfirullah...).aku tentunya bergabung dengan mereka.seraya menikmati siomay,bakso atau es (yang seharusnya dijual untuk anak anak TPQ),kita tak henti hentinya berada di tempat itu hingga mereka kembali masuk rumah,atau bel mulai ngaji berbunyi.hal biasa terdengar gelak tawa di sore hari gara gara ramai membahas lawan jenis macam ini.aku pun suka mengomentari mereka.tapi,sejujurnya aku tak terlalu tertarik dengan cewek yang pakaiannya terlalu terbuka macam mereka.boleh saja mataku tetap memandang dan bibirku ikut tersenyum bersama gelak tawa mereka.akan tetapi,aku tetap menyukai kebersamaan ini,bukan badan mereka yang dijual terpisah macam itu.
Entah aku yang terlalu gede rumongso atau memang begitulah adanya.salah seorang dari mereka,yang tak kutahu siapa dia,selalu memperhatikan aku jika aku ada di sini.aku pikir,barangkali ini hanya faktor kebetulan belaka.dia yang ada di kursi biru dekat jendela itu,menatapku penuh tanda tanya yang (sesungguhnya) aku malas mencari jawabannya :-)
Menjadi pemuja rahasia.halah!!!tak seromantis ini selayaknya.tapi anehnya,hampir semua orang pernah menjadi dan merasakannya.entahlah perkara mereka menyukai atau justru tersiksa karenanya.aku tak tahu apa yang ada di pikiran cewek itu.aku pun sudah mengutarakannya tadi.aku tak berniat mencari tahu.sebab,seharusnya cewek itu tak perlu pelit pelit lagi dalam membeli baju untuk menutup auratnya sendiri.seharusnya ia tahu itu.
Tak peduli dugaanku salah atau benar.tak peduli ia menikmati atau tidak menjadi pengagum rahasia,aku tetap pada pendirianku.
Tentang aku.saat terakhir pada waktu itu,aku memang menjadi pengagum rahasianya (pastinya bukan cewek di kostan dekat pesantrenku,tapi santri yang dekat rumahku di Purworejo) selama 3 tahun lebih sedikit.entah dia tahu atau tidak.entah dia suka atau tidak.bagiku,yang jauh lebih penting membekas padaku yaitu aku selalu menuliskan sesuatu tentangnya,pada waktu itu hingga detik ini.aku begitu menikmatinya.tak peduli ia berlalu dari hadapanku tanpa kuketahui untuk selamanya,saat terakhir waktu itu sangat berkesan.hahaha...sungguh.aku tak sadar aku menjadi se-alay ini.dan parahnya,aku tak tahu apa yang kutulis ini.mungkin ini postingan paling kacau yang pernah kubuat.
Mengenai pemuja rahasia di waktu terakhir saat itu,sebaiknya dapat meninggalkan kesan terbaik bagi 'pelakunya'.tak hanya berbunga dan berbinar waktu itu saja.namun untuk sekarang dan seterusnya.meskipun ini terkesan terbayang bayang sepanjang waktu,keberadaan dia untuk menjadi motivatorku untuk terus menulis,aku berani menjamin para psikolog akan berkomentar,''Oh...tak apa apa kok mas.jangan khawatir,anda masih waras kok''
:-D :-D