Dalam upacara Akekahan malam itu,rambut bayi yang baru lahir tersebut dipotong sedikit.pembacaan Maulud Al Barzanzi mengiringinya beserta tabuhan rebana yang riuh rendah.lalu,tangan tangan kami diolesi minyak wangi secukupnya oleh Mbah Prayit sebelum bayi itu 'diarak' keliling jamaah dan kemudian kami mengelus kepalanya.
Aku sebenarnya agak takut memegang kepala bayi yang masih merah itu.matanya masih terpejam.dan ukurannya masih sangat kecil.bagaimana kalau aku karena saking gugupnya memegang kepalanya,aku memegangnya terlalu kasar sehingga kepalanya terlalu keras bergeser.siapa tahu dia malah mati gara gara sentuhanku.halah!!!
Setiap kali melewati rumah itu sebelum sampai ke masjid untuk sholat berjamaah dan mengaji,terdengar suara bayi kecil yang sedang menangis.ayah ibunya pasti menyayanginya.meskipun ia seringkali merepotkan keduanya setiap hari,terutama malam hari.namun,aku tahu kebahagiaan keduanya mampu mengalahkan kerepotan itu.karena bagaimanapun juga,kedatangan malaikat kecil dalam keluarga itu pastinya telah dinanti nanti sekian lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar