Blogger news

Pages

Selasa, 16 November 2010

Lebah di Sarang Pencoleng


Nampak garang maupun lemah mendayu,mentari merusak kumpulan kumulunimbus.menyusup,memecah butiran es,menyerap kabut bergelayut dan membunyikan tenggaret di ujung bukit.
Dedaunan itu tak mau berguguran.akan hanya tetap mencengkeram dahan yang kuning menua.memaksa terikat meski angin menghajarnya.tak hanya sekali.dua kali.tiga kali maupun ratusan kali.
Para pencoleng pun telah bertobat di balik tembok berlumut.mereka mendendangkan harokat harokat buta.menyepuh wajah mereka dengan warna kuning.berbaur pendaran sinar orange menampak keremangan.mereka merasa lapuk menyelundup tiap kamar dan bilik jendela.menjebol tudung saji atau merasuki lubang kuningan tembaga.
Sang penjelajah malam pun tak mau berbalik ke belakang.memodifikasi ujung celana mereka dengan rendaan motif kotak melingkar tak berujung.menundukkan pandangan mereka meskipun mereka laki laki.memanjangkan pakaian mereka walaupun mereka laki laki,serta merapikan juntaian rambut mereka dari dahi.mereka lalu bersinar dalam kepucatan.
Lebah itu berteriak bahkan tertawa.aku mengenal suaranya,bahkan bahasanya.berbaur dengan para pencoleng dan para pejalan malam,serta manusia yang kerasukan roh malaikat.lebah kian berdengung dan menyalak.kepakan dua pasang sayapnya begitu aku kenal.serta ia memuji-Nya dengan caranya.ia mengagumi ciptaan-Nya,juga dengan caranya sendiri.
Mulutku hanya diam.memecah mozaik ciptaannya yang disebarkan ke dunia sekitar untuk diterjemahkan.rupanya,mempelajari mozaik itu tak semudah mempelajari bahasanya.ia tak menghinaku karena itu.tak lain dan tak bukan hanya diam dengan sedikit calon dengungan tak terpatahkan.lebah itu di antara pencoleng dan para makhluk yang kesurupan roh.
Lebah pun raib secara gaib.meninggalkan jejak di hari kemerdekaan yang begitu dikenang.tiada lagi dengungannya maupun celotehannya dengan bahasanya.bahasa yang hanya bisa kupahami,tak seorangpun di dunia yang sanggup.aku yakin itu!
Lebah di antara bajingan bajingan malam yang telah bertobat.dia pun terbang bebas dengan arah tentuannya.tak bercakap,tak berijin,tak bersenyawa,dan tak berdengung.
Lebah tersebut telah kehilangan dengungannya.untunglah tintaku telah merendam dengungannya.tak apalah aku menjadi kuli tintanya,karena aku begitu menikmatinya.
Lebah itu pun terbang menuju matahari terbenam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar