Jumat,5 November 2010 nampaknya menjadi letusan salah satu gunung berapi teraktif di dunia,Merapi.letusan itu sekaligus diestimasikan oleh para vulkanologi sebagai letusan terdahsyat sejak 1 abad terakhir.nyata saja.abu vulkanik gunung yang tingginya tak sampai 3 km ini sampai ke banyumas.bahkan berita online menyebutkan debu tersebut terbang sampai Bandung dan sebagian wilayah Jawa Barat lainnya.
Hari itu,aku sengaja pulang untuk memastikan keadaan rumah baik baik saja.di perjalanan,aku sudah tak terperanjat lagi dengan abu yang jumlahnya mencapai jutaan kubik menutupi badan jalan raya,atap rumah,gedung gedung dan menghancurkan sebagian besar pepohonan.hampir semua orang di dalam bus memakai masker.kata sms yang dikirimkan secara beruntun,debu vulkanik itu kalau diamati melalui mikroskop,maka akan nampak seperti benda yang ujungnya runcing.kalau masuk ke mata,akan merusak kornea dan jika terhirup dalam jumlah yang banyak,akan melukai organ pernapasan karena bergesekan dengan paru paru.siapa pula yang tak miris mendengarnya?
2 hari di Purworejo,membuatku mengambil kesimpulan kalau kota ini keadaannya memang lebih parah dibanding Yogyakarta.hal ini disebabkan tiupan arah angin yang mayoritas berhembus ke arah barat.sehingga kota yang memperoleh imbas terbesar dari gempuran abu vulkanik ini adalah Magelang dan Purworejo,kota kota terdekat yang berada tepat di sebelah barat Yogya.bahkan di Muntilan,sudah jarang dijumpai pohon hidup.semuanya layu dihajar Merapi.
Ada hal yang aku sesalkan tentang kotaku ini sejak perjalanan 2 hariku kemarin.sejak hari pertama kejadian dan hari hari selanjutnya,pemerintah daerah sepertinya adem ayem terhadap kondisi masyarakat sekitar.mereka seolah tak responsif kepada masyarakat yang bisa jadi belum semuanya sudah siaga bencana,terutama masyarakat pedesaan.malah,masyarakatlah yang berinisiatif membersihkan jalan jalan dengan pompa air,sekop,sapu dll agar abu tersebut tak mengganggu pengguna jalan.semua ini mereka lakukan secara swadaya tanpa bantuan pemerintah sedikitpun.sebagian dari mereka membeli masker di apotek kemudian dijual kembali ke masyarakat yang membutuhkan.masyarakatlah yang bergerak.masyarakatlah yang berpikir kreatif.aku bangga dengan masyarakat Purworejo yang masih menjunjung tinggi nilai gotong royong dan kekeluargaan.
Nah,di manakah peran pemerintah daerah?hanya dekat dengan masyarakat saja kalau akan ada pemilihan kepala daerah?dekat kalau Purworejo sedang aman aman saja?dekat kalau ada maunya?
Itulah mengapa banyak dari masyarakat yang mulai krisis kepercayaan terhadap pejabat tinggi negara,terutama pemerintah daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar