Lahan itu dulunya adalah daerah persawahan.ada kalanya tanaman padi ditanam di sana,yang dirawat dengan sepenuh hati oleh petani petani setempat.diairi melalui irigasi parit yang bersumber dari tempat pemandian pesantren.tak hanya padi saja.ada kalanya ditanami jeruk jika musim kemarau tiba.selain itu,pernah juga kujumpai tanaman kangkung hampir memenuhi seluruh areal persawahan.aku jadi teringat.waktu aku kecil dulu,aku pernah diajak bulikku untuk membeli 2 ikat kangkung di tempat itu.penjualnya tak lain adalah teman bulikku.tak ayal,harga satu ikatnya Rp 350.beberapa rupiah lebih murah daripada dijual kepada orang lain di pasar.kemudian kangkung itu dimasak menjadi hidangan oseng oseng.nikmat sekali.sekaligus menjadi menu favoritku waktu itu.terang saja,aku belum memiliki pengetahuan tentang bahan dasar tersebut yang ternyata menurut penelitian dapat menyebabkan kantuk.
Tapi,sebagaimana teori yang telah disebutkan dalam wacana pembangunan,bahwa pertambahan jumlah penduduk menyebabkan berkurangnya lahan pertanian.sebab lahan tersebut dialihfungsikan menjadi perumahan.
Betul.terjadi perubahan yang pada dasarnya aku tak menyukainya.tempat tersebut sekarang telah ditimbun dan sekitar 4 rumah sudah berdiri.setiap sore,selalu ada anak anak kecil yang bermain main dengan senangnya.bapak bapak dan anak muda yang nongkrong di warung mie ayam sambil menikmati cerutu.maupun ibu ibu yang meninabobokkan bayinya di dangau kecil di atas kolam tengah sawah.padahal,dahulu kala,lahan itu selalu sepi oleh aktivitas manusia.hanya burung burung sawah yang mewarnai pemandangan sejauh mata menatap.namun semuanya tinggallah kenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar