Blogger news

Pages

Selasa, 21 September 2010

Don't Be Like A Glass


Seorang anak duduk termenung di samping meja makan.matanya menatap kosong ke arah piring,gelas dan sendok yang baru saja dicuci.entahlah apa yang ia pikirkan.yang jelas,dilihat dari air mukanya,ia sedang dirundung masalah besar hingga merubah suasana hatinya menjadi seperti itu.
Sang ibu kemudian datang menghampiri buah hatinya itu.ia merasa risau dengan perubahan sikap anaknya tersebut.sehingga ia menanyakan apa yang telah terjadi kepada anak semata wayangnya itu.namun si anak tidak bergeming.ia tetap tutup mulut.tak mau berbagi cerita kepada orang yang telah melahirkan dan membesarkannya itu.raut wajahnya tak merona meski tangan ibunya sudah membelai rambutnya.matanya masih menatap kosong,seolah tak menyadari bahwasanya ada seorang yang begitu perhatian kepadanya.
Anak itu masih tetap pada pendiriannya,diam.
Sang ibu lalu mengajaknya ke dapur yang tak jauh dari ruang makan.si anak akhirnya angkat bicara.''Ada apa bu?saya diajak ke dapur??.sang ibu menjawab,''Nanti kamu tahu''.
Si ibu menyiapkan sebuah gelas bening yang diisi air putih tiga seperempatnya.kemudian si anak disuruh memasukkan sesendok garam ke dalam gelas,lalu diaduk.setelah garam tersebut benar benar menyatu dalam larutan,sang ibu menyuruh anaknya untuk meminum larutan garam itu.awalnya si anak menolak sebab pasti sudah tahu dan yakin kalau rasanya sangat asin.''Sudahlah,minum sedikit saja.tak perlu dihabiskan'' kata ibu.akhirnya si anak menyeruput larutan itu,dan mukanya sedikit cemberut menahan rasa asin yang tak sedap sama sekali.''Asin?'' tanya sang ibu.anaknya mengangguk mantap.
Tak lama kemudian,mereka berdua pergi ke danau yang tak jauh dari rumah.sang ibu membawa segelas larutan garam yang dibuatnya tadi bersama anaknya.sesampainya di tepi danau,si anak bertanya,''Ada apa bu ke sini?''.sang ibu malah balik bertanya,''Kamu masih ingat rasa larutan ini?''.si anak mengangguk dan raut mukanya memancarkan pesan tersembunyi agar ia jangan diminta lagi untuk mencicipi larutan itu.sang ibu kemudian menuangkan seluruh larutan garam itu ke air danau,dan membiarkannya sejenak.
Si anak bingung dengan apa yang dilakukan ibunya itu.''Sekarang,minumlah air danau itu.sedikit saja''.si anak lalu menciduk air danau dengan tangannya kemudian meminumnya.wajahnya kini menampakkan rona segar.bahkan ia menciduknya sekali lagi kemudian menikmati tegukan keduanya itu.
''Segar bu'' kata si anak gembira.
''Kau tahu anakku?? Masalah yang kau punyai itu ibarat garam.jika kau menjadi gelas,maka hidupmu akan sesempit gelas itu dan kau tak dapat menikmatinya.akan tetapi,jika kau menjadi danau dengan air yang melimpah ini,ibu percaya,masalah sebesar apapun,tak akan dapat membuatmu menyerah untuk menghadapi hidup''.
Si anak pun akhirnya dapat tersenyum manis di tengah pelukan ibundanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar