Blogger news

Pages

Minggu, 26 September 2010

Learning by Having Fun


Benar juga kata temanku,Agus Tegal (temanku yang satu itu memang dari Tegal dan selalu minta dipanggil Agus Cakep.kalau aku suka dipanggil Agus Ganteng...asto kiwo...).dia pernah berkata,kalau sudah memegang ponsel agak canggihan dikit kemudian disodori tabloid ponsel terbaru,pasti bawaannya pengin beli ponsel baru lagi.aku pun merasa demikian.tapi,tentu saja aku punya alasan tersendiri.bukan hanya mejeng pamer barang bagus di depan orang lain.

Aku menjumpai teman temanku memiliki laptop.hampir setiap kamar pesantren,setidaknya ada dua hingga tiga laptop.namun,apa yang mereka lakukan dengan barang 14 inci itu?tiap pagi dan malam,aku hanya mendengan desingan peluru dan suara balapan mobil dari laptop mereka.hal ini bukan berarti aku melarang mereka bersenang senang dengan barang milik mereka sendiri.itu hak mereka.namun,mengapa orang yang tak memiliki laptop,jauh lebih cerdas dibanding mereka yang berlaptop?
Ini adalah pertanyaan retoris.tak perlu jawaban.tapi,kalau berhenti sampai di sini,buat apa aku nulis postingan ini?
Sederhana saja,mereka belum mampu memaksimalkan fungsi fasilitas yang mereka punyai.bukankah di lantai 3 pesantren ada koneksi WiFi? Tapi apa daya,yang mereka buka hanya Facebook dan Facebook dengan fasilitas semewah itu.sedikitpun tak mau mencari bahan bahan bacaan sesuai minat mereka.kecuali kalau ada tugas kampus.inilah jaman teknologi canggih,kita pun dikendalikan oleh teknologi.bukannya mengendalikannya untuk memajukan kapasitas otak kita.

Kembali ke topik awal kita di atas,menurutku memiliki laptop memang penting juga.aku pun berencana membelinya meski hanya sebatas notebook.tapi bagiku,ponsel jauh lebih penting.lho?
Dengan ponsel,aku merasa dunia ada di genggamanku (indahnya bermain bahasa hiperbola...hahaha).bagaimana tidak,informasi apapun bisa aku akses di manapun dan kapanpun.sekarang coba,mana ada orang bermain laptop di WC?padahal (menurut legenda yang berkembang) ide ide brilian sering muncul di tempat sempit itu.entah itu rencana hidup,ide karya tulis,ngeblog,bagi bagi cerita ma orang lain,ide drama dll.namun,sekaku itukah? Tidak juga.bohong besar kalau aku tak membuka akun Facebook ku tiap saat lewat ponsel.dusta besar jika aku tak bersenang senang dengan mp3 mp3-ku jika merasa kesepian.(kebetulan aku bukanlah gamer sejati dan aku bersyukur karena itu).point pentingnya,bukankah kita dapat bersenang senang sambil belajar? contoh sederhana dariku,kalau aku tak punya lagu dari Miranda Lambert,penyanyi country Amerika,aku tak akan tahu makna 'repent' dan 'trespass'.aku lalu hanya mengadukan dua kata janggal ini kepada pocket dictionary yang sudah dibenamkan dalam aplikasi ponselku.sangat mustahil jika aku sempat melakukan ini dengan laptop,apalagi di dalam WC atau di dalam bus.
Tanpa Facebook dan Blogger,aku pun bisa saja melalaikan Tuhanku.sebab aku sudah memfollow group Holy Qur'an dan Muhammad My Idol dalam akun Facebookku yang setiap saat mereka mengupdate status yang berguna untuk meneguhkan iman.juga aku tak akan mendapatkan pembelajaran bahwa ''sesungguhnya teman temanmu sekarang ini kelak akan menjadi sainganmu nanti.kalau kau tak belajar sungguh sungguh,mereka akan mengalahkanmu dalam segala hal'' kalau aku tak punya 2 jejaring sosial itu.
Bukankah anak muda jaman sekarang harus gaul.gaul yang berarti tidak gaptek.tidak gaptek dalam artian mampu memadukan antara menguasai teknologi dan mengambil manfaat darinya.kalau teknologi hanya dijadikan sebagai kesenangan semata,kasihan sekali?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar