Blogger news

Pages

Jumat, 10 Desember 2010

My December


Desember.
Aku mengaitkannya dengan sepi.
Sepi ibarat jalan tak berujung.
Yang menyesatkan para musafir yang mulai kelelahan.
Yang membuat tangis mereka makin menjadi jadi.
Yang membuat mereka meneriakkan nama Tuhan mereka dengan tangan tangan menghadap langit.

Desember.
Aku masih mengaitkannya dengan sepi.
Aku kehabisan cerita di bulan ini.
Tinta penaku pun mendadak menguap dan melebur dengan nama Desember yang makin menghitam.

Desember.
Aku mengaitkannya dengan sepi.
Jauh lebih sepi daripada sepasang rel tua di pinggir kota itu.
Rel yang menamparku berkali kali.
Dengan tamparan dingin membeku.
Sedingin karat yang merona di sepanjang perlintasan.
Satu rel berteriak,''Bodoh!''
''Kami tak akan bertemu sampai kapan pun.kalau kami bersinggungan,matilah dunia kalian''

Desember.
Dan aku tak lelah mengaitkannya dengan sepi.
Karena untuk menapaki Januari,sepi itu harus kulewati.walaupun sendiri.walaupun 31 hari itu bukanlah waktu yang singkat.

...dan aku pun belum ingin berhenti mengaitkan Desember dengan sepi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar