Kupikir,hanya aku yang kumiliki.hanya seorang tak bercabang.tak mendua dan tak kembar.
Sendiri menjalani hari yang kadang tak pasti dan bertabur duri.
Bergelut dengan hidup beserta romansanya.
Tak pelak lagi dengan mantap kuberkata aku cukup dengan keadaan ini.
Dan aku masih merasa menjadi aku seorang.
Meski aku telah ditemani 'aku' tanpa aku sadari.tanpa aku yakini.tanpa aku akui.
24 bulan aku baik baik saja dengan keadaanku yang biasa biasa saja.
Dan aku tiba tiba menyadari 'aku' telah datang.melalui cara yang tak disangka-sangka,aku tahu Tuhan pasti memiliki rencana maha indah di balik semua ini.
Dan aku sudah seharusnyalah berterima kasih dengan dikirimkannya 'aku' untukku.
Pertama kali mengenal'ku',aku sungguh terkagum-kagum.bukan pada diriku sendiri,akan tetapi kepada 'aku'.
Kupandangi wajah'ku' yang terang berbercak merah di bawah sinar matahari.serta iris berwarna cokelat dengan pantulan terangnya.
Aku terkesima dengan cara'ku' berjalan atau berdiam diri di balik tembok pembatas itu.'aku' memang sangat indah dipandang.serta tetap menawan meski hanya dalam angan.
Sehingga,kehadiran 'aku' menerbitkan senyum di bibirku yang dulunya sangatlah congkak bahwa semuanya akan tetap berjalan tanpa 'aku'.ternyata aku salah.
Sejak datangnya 'aku',aku belum menemukan jawabannya mengapa.
Aku dan 'aku' suka memandang objek yang hampir sama.mereka berebut,mereka mengerubung,mereka berduyun-duyun,mereka berkumpul,bahkan mereka mengepul.suaraku dan 'aku' yang meninggi melewati masa pubertas,mudah dikenali kawan kawan yang sering bergaul dan bercengkerama dengan aku.
Sedangkan terhadap 'dia',aku dan 'aku' lebih memilih untuk memandangnya terlebih dahulu.memandang,tersenyum,terpesona dan tergugah hatinya.
Belum terbersit dalam angan untuk memilikinya,sama sama mempunyai pemikiran yang serupa.
Aku hanya memandang 'aku' sebentar,meski di lain waktu juga memandangnya.entah aku atau dia,sama sama memberikan hadiah terbesar untukku dalam kehidupan ini.
Aku.sebuah kata ganti unik yang dapat kumainkan sesuka hatiku.
Di awal episode perjalananku,aku nyaman dengan aku.
Di tengah episode perjalananku,aku bagai mendapati Tuhan sangat baik sehingga Ia mengirimiku seorang malaikat kecil bernama 'aku'.
Dan perjalananku memang belum berakhir.
Memang masih panjang membentang meski tak tahu sampai kapan.
Meski 'aku' sudah tiada di sisiku lagi,aku yakin 'aku' tetap hidup untuk menebar pesan surganya untuk aku-aku yang lain.
Dan dengan bangga,aku menyebut diriku dengan aku.kini dan nanti.
Karena 'aku'.karena jasa-jasa'ku'.tak peduli soal nama.yang dititikberatkan adalah: apa yang bisa aku lakukan untuk dunia ini?meski kecil,meski sedikit,meski dipandang setengah hati,meski kadang dicurigai,selama itu kebaikan,aku harus melakukannya.
Sebagaimana 'aku' yang melakukannya tanpa sadar.dan 'aku' telah berhasil menjalankannya.terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar