Blogger news

Pages

Selasa, 26 Oktober 2010

God’s Network


Demam Facebook rasanya belum mau menghilang dari bumi Nusantara ini. Mungkin hampir semua negara di belahan dunia ini juga dijangkiti penyakit biru ini. Dengan adanya wabah inilah, Indonesia berhasil menembus pencapaian sehingga muncul di antara jajaran daftar tangga teratas pengguna Facebook. Indonesia menempati posisi ke 3 pengguna Facebook terbanyak di dunia. (Tetapi aku tak terlalu bangga dengan ’prestasi’ ini). Uniknya, kabar yang aku dapat kalau Amrik baru saja merilis film yang terinspirasi dari pendirian Facebook. Film itu berjudul The Social Network. Anehnya, Mark Zuckerberg tak mau menonton film tersebut dengan alasan materi film itu terlalu banyak dimanipulasi sehingga mengaburkan kebenaran sejarah pendiriannya. Nah, bagaimana dengan Indonesia? Biasanya negeri seribu pulau ini tak mau ketinggalan (baca: latah) info up to date dari luar negeri alias ngejiplak karya negeri orang. Indonesia juga membuat film soal jejaring sosial terlaris saat ini. Judulnya Setan Facebook. Baru mendengar judulnya saja, aku langsung tertawa. Bagaimana tidak? Judulnya terlalu lugas dan official posternya setan gondrong dengan mata menyala. Di samping gambar setan tersebut, ada tulisan ’add as friend’ plus embel-embel ’tambahkan dia kalau kamu berani’ (kurang lebih seperti ini, aku lupa bagaimana tulisannya).
Terkadang orang terlalu memuja Zuckerberg kalau dia adalah seniman teknologi yang menciptakan sebuah terobosan berbasis teknologi informasi mutakhir. Dengan ciptaannya itu, orang tak perlu bingung lagi bagaimana berkomunikasi dengan orang lain yang jauh di sana. Tentunya cara berkomunikasi yang unik dan lain daripada yang lain selain melalui telepon atau saling berkirim pesan singkat. Akhirnya mereka menemukan jejaring sosial tersebut sebagai jawabannya. Aku pun terus terang menikmati kemudahannya bahkan mengaksesnya setiap hari. Tapi, pernahkah terlintas di benak kalian semua kalau suatu saat nanti akan menjumpai masa bosan facebookan? Atau bahkan saat ini sudah mulai nampak gejalanya?
Semua ciptaan manusia memang ada kalanya membosankan. Secanggih apapun, seup date apapun, sebagus apapun. Cepat atau lambat. Ada saat gencar-gencarnya menikmati mengakses teknologi, entah itu PDA, ponsel, netbook, tablet, atau jaringan Wi-Fi, tapi satu dua tahun lagi akan jenuh dengan benda-benda pengusir rasa bosan itu. Niatnya ingin mencari yang lebih baru, lebih canggih dan lebih menjanjikan kesenangan tiada batas. Begitulah tagline iklan-iklan teknologi yang ujung-ujungnya tetap saja ’mengingkari’ janjinya dalam hitungan tahun bahkan bulan. Secanggih Facebook, masih canggih jaringan Tuhan. Aha, tentu saja demikian. Tuhan ya Tuhan, sedangkan Zucerberg hanyalah manusia. Anak TK pun tahu. Barangkali kamu berpendapat demikian. Namun, hanya sekedar tahukah? Bagaimana dengan pengaplikasiannya? Sekali, dua kali atau nol kah? Jawab saja ya. Padahal, jaringan Tuhan justru lebih canggih. Demikianlah pak kyai menjelaskan sekaligus menerjemahkan kelebihan Tuhan dibanding Zuckerberg.

Pernahkah kamu melakukan sholat Dhuha? Namun pernahkah juga merasakan kalau kamu sering melaksanakannya akan tetapi rezeki kok tak kunjung datang kepadamu? Aha. Beginilah jaringan Tuhan. Tuhan itu tak akan mengingkari janjinya. Innallaha yukhliful mii’aad. Terlebih lagi, Tuhan juga tak akan membiarkan hamba-Nya kecewa apabila mereka telah berharap, berusaha dan berpasrah kepada-Nya. Tuhan memang tak memberikan rejeki-Nya secara langsung kepadamu. Namun, tahukah kamu kalau Ia menganugerahkannya kepada ayahmu, ibumu, adikmu, kakakmu, atau nenek kakekmu? Sehingga, di saat yang tak terduga, mereka memberimu rejeki di saat kamu benar-benar membutuhkannya. Dan rejeki itu bukan hanya berupa materi alias uang alias fulus. Kasih sayang orang tua dan keluarga yang begitu mahal harganya (yang tak semua orang bisa merasakannya) termasuk rejeki yang telalu mahal jika dikonversikan menjadi materi belaka.
Di sisi lain, kamu selamat dari suatu musibah. Padahal kamu sadar kalau kamu selalu lupa membaca doa selamat setelah beribadah maupun saat akan bepergian keluar rumah. Tahukah rahasia di balik ini semua? Ayah ibumu tak pernah lupa menyebut namamu dengan doa selamat di akhir ibadah mereka.
Inilah jaringan Tuhan yang akan selalu canggih dan up to date. Tak kan pernah ada manusia yang bisa menandingi atau hanya sekedar menyamai jaringan sosial Tuhan ini. Dan yang lebih penting, bagi siapapun yang percaya akan adanya keajaiban di balik nama Tuhan, mereka tak akan pernah atau merasa bosan dengan jaringan yang satu ini. Pertanyaannya, mengapa orang-orang masih suka melupakan jaringan Tuhan dan lebih asyik mengakses jaringan Zucerberg?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar