
Terilhami dari sebuah status Facebook yang hanya terdiri dari 3 kata sederhana: terima kasih Malaysia.dan status itu dengan cerdasnya dibuat oleh adik kelas 3 angkatan lebih muda dariku.andaikan ia hadir dan nampak nyata saat ia menyatakan status itu,aku tak akan segan segan lagi standing ovation di depannya.
Sementara itu,banyak sekali teman teman facebookku yang entah mereka berasal dari mana dan pastinya seumuran denganku,mengkoar-koarkan semangat perjuangan menjaga martabat bangsa yang (katanya) diinjak injak oleh negara jiran itu.bagiku,mereka tak lebih dari sekedar pahlawan kesiangan.perumpamaannya,negara sudah merdeka namun mereka masih sibuk mengasah bambu runcing untuk mengusir antek-antek penjajah.hah?ngapain gitu.
Dan hari ini,adalah hari batik nasional.aku tak akan mempromosikan keindahan dan keaslian batik Indonesia kepada seluruh dunia.sebab sudah ada duta wisata yang telah melaksanakan tugasnya (kalau kita yang mempromosiin,trus duta wisata itu gunanya apa?hehe...trus pasti ada yang protes: lah,kan kewajiban kita semua untuk melestarikan budaya bangsa.hadeuh,aku jawab saja: yang cerdas dikit napa?).aku juga tidak akan menjadi pahlawan kesiangan di saat batik telah diakui secara internasional bahwa ia merupakan salah satu warisan dunia milik Nusantara.aku hanya ingin mengucapkan 3 suku kata yang sering luput dari pemikiran orang banyak,yang tak dimaknai secara kontekstual dari peristiwa pengklaiman itu,yang gengsi diucapkan oleh bangsa bodoh dan tak kunjung terbuka mata hatinya macam kita,yang malu diutarakan karena kita ibarat kucing yang mengeong kalau belum diinjak ekornya.dan 3 kata itu enggan kita ucapkan karena kita sebenarnya malu untuk mengakui bahwa diri kita terlalu sombong dan tak mau menghargai apa yang kita miliki (taking for granted).sederhana saja.tiga kata itu ialah: mekase laa pakcik...
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar