Tulisan ini aku persembahkan untuk adik-adikku yang sejenak merasakan dinginnya tembok pesantren.
Sempat heran juga.di tengah tengah kumpulan remaja seumur anak SMA dan kuliahan,ada 2 bocah.umur mereka sekitar 13 tahun.sebut saja mereka J dan R.mereka berdua tampak begitu akrab satu sama lain.mungkin persamaan nasib yang menyatukan mereka.kedua orang tua mereka merantau entah ke mana,bahkan dari cerita sesepuh pesantren,salah satu dari orang tua mereka enggan merawat dan membesarkan anaknya itu.
Sepintas,tak ada yang istimewa dari keduanya.mereka layaknya anak kecil pada umumnya.gemar bermain dan suka membuat kekacauan.pernah suatu ketika, si J menyamar menjadi pocong pada suatu malam.wajahnya dipoles dengan bedak super tebal sekaligus memakai kain putih yang menutup semua anggota badan.dan dia patroli pondok di malam hari untuk menakut-nakuti santri-santri lain.salah satu korbannya adalah Uyun.anak SMA kelas III yang sudah kuanggap jadi adikku sendiri ini memang terkenal paling penakut.phobianya terhadap hantu,tempat gelap hingga suara suara aneh kadang susah ditolerir.begitu melihat J dengan kostum pocongnya,ia berteriak sangat kecang hingga terdengar hingga pondok seberang.
Suatu malam,di saat santri lain sedang mengikuti jadwal pengajian di masjid,keduanya malah bersama Asep berada di salah satu kamar santri.R menawari Asep sebuah pertunjukan menarik.Asep pun tertantang untuk melihatnya.kemudian R memposisikan dirinya jongkok.sedangkan J mengitarinya.beberapa saat kemudian,R bersuara menggeram.suaranya berubah menjadi lebih berat.saat itulah J ikut ikutan tak sadarkan diri.keduanya lalu tampak seperti kesurupan.perilakunya pun jadi beringas,mata mereka merah membelalak dan suara yang keluar dari mulut mereka jelas bukan mereka.saat itulah tetua pesantren dipanggil untuk merukyah mereka.
Beberapa hari kemudian,kita penasaran mengenai bagaimana kejadian itu bisa terjadi.dari kedua mulut bocah itu langsung,mereka menjelaskan kalau dalam diri mereka memang berdiam 'inang' (inang dalam bahasa Banyumas berarti jin yang berdiam dalam tubuh manusia.jin ini sengaja dimasukkan untuk melancarkan hajat si empunya).dalam tubuh J,berdiam inang harimau.sedangkan R ada inang kuda.oleh sebab itulah,saat kejadian kesurupan malam itu R bertindak seperti kuda lumping dan J menggeram layaknya harimau.setelah ditelusuri lebih lanjut,paranormal di kampung mereka berdualah yang memasukkan roh jahat itu ke dalam tubuh bocah belasan tahun itu.sebelumnya J dan R diwajibkan tapa kungkum di sebuah sungai dan tapa di kuburan angker terlebih dahulu.mendengar pernyataan mereka itu,aku penasaran dengan keduanya.aku lalu bertanya,untuk apa J dan R rela melakukan itu semua.J menjawab dengan entengnya,''biar menarik hati cewek cewek,mas...''
Astaghfirullah...
Semenjak malam 'kebangkitan' inang itulah kondisi keduanya jadi labil.apabila R marah,maka ia akan kesurupan roh kuda lumping dalam hitungan detik.anehnya,segera setelah R kesurupan, J ikut ikutan kesurupan.keduanya mungkin seperti memiliki hubungan batin yang kuat.sehingga,jika salah satunya kumat,yang lain harus segera dijauhkan agar tidak ikut 'tertular'.
Hingga kini,aku masih sempat tak percaya kalau anak sekecil itu sudah menanggung beban sedemikian berat.entahlah bagaimana keduanya bisa terlepas dari inang mereka masing masing.R menjelaskan,kesurupan mereka dengan kesurupan orang lain sangatlah beda.kesurupan orang lain ibarat memakan makanan beracun yang bisa saja dikeluarkan dengan mudah asalkan ada penawarnya.sedangkan mereka berdua,ibarat transfusi darah.sekali darah diinjeksikan,maka akan tercampur dengan darah tubuh dan susah diurai lagi.
Wallahu a'lam bisshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar