Blogger news

Pages

Minggu, 03 Oktober 2010

A Bridge Man


Satu hal yang selalu membuatku agak kepikiran sampai sekarang,mengapa orang orang desa pedalaman suka dengan gambar gedung perkotaan sedangkan orang orang kota suka dengan gambar khas suasana pedesaan?kalau orang desa gambar gedungnya ada di kalender,sedangkan orang kota gambarnya ada di lukisan berharga tinggi maupun di wallpaper yang ditempel di ruang tamu.
Pertanyaan ini mudah sebenarnya.dan tak perlu lagi dijawab sebab semua orang,bahkan anak kecilpun sanggup menjawabnya.

Meski aku belum bisa disebut sebagai orang kota,namun rasanya aku memang tidak cocok dengan gaya hidup perkotaan.mall,supermarket,distro,game centre,dan fasilitas lainnya,sepertinya tak bisa mendatangkan ketenangan hati sendiri.kalau punya uang,bisa saja cepat habis dibelanjakan di tempat tempat tersebut.masalahnya kalau tak punya uang lho.habis sudah mati kepengin.hahaha.

Hanya suasana pedesaan yang dapat mengobati hati yang gelisah dirundung duka (bahasanya duh...).dan di kota kecil Purworejo,sekaligus yang paling dekat rumahku hanyalah Sungai Bogowonto.tempat favoritku di sungai itu adalah bawah jembatan Buh Liwung.berdiam diri di bawah jembatan yang dibangun tahun 80-an ini ternyata membawa kesenangan tersendiri.kesenangan dengan caranya sendiri tentunya.
Mendengarkan deburan air sungai yang mengalir melewati pemecah arus buatan.memandangi para pemancing yang setia menunggu umpannya dimakan ikan.menikmati ketenangan air sungai yang diam diam menghanyutkan.dan yang tak kalah serunya,adalah menikmati suara kendaraan yang melintas di atas kita.yang terakhir ini memang terdengar aneh.meskipun rangka jembatan dikonstruksikan dari besi dan baja yang kokoh,tetap saja suara dan getarannya membuat siapun yang mendengarnya kaget.khawatir kalau kalau suatu saat jembatan tersebut tak kuat menahan beban dan runtuh mengenai siapapun yang ada di bawahnya.
Dengan getaran dahsyat dari truk atau angkotan kota yang melintas di atas jembatan,akhirnya aku masih dapat menikmati sisi desa dari kota kecil ini.pepohonan pisang dan bambu yang bergoyang ditiup angin,seolah olah mengiyakan jalan pemikiranku yang terlena di bawah sebuah jembatan.sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar