Selasa, 16 Oktober 2012
Disappointment
Aku sedang ingin menertawakan diriku sendiri!
Stupid! Moron! Silly!
Aku yang suka sekali membaca beratus-ratus kata bijak.
Aku yang suka sekali mengklik opsi favorit di Twitter pada twit yang bagus dan bermakna dalam.
Aku yang suka sekali menghafal beberapa kata bijak.
Kemudian menyisipkan kata-kata itu di setiap percakapan dengan temanku agar aku kelihatan bijak.
Naif memang kedengarannya.
Aku yang suka sekali dengan berbagai macam wiseword dalam bahasa Inggris dan secara perlahan menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia, kemudian aku terpana dengan arti kalimat itu. Mengapa orang barat bisa sebijak itu?
Aku mencoba untuk menuliskannya kembali di setiap pesan pendek, lalu kukirimkan kepada teman-temanku agar mereka bisa ikut membaca apa yang sudah kubaca dan kuresapi.
Namun semuanya ternyata hanya teori belaka.
Teori sampah yang patutnya dibakar agar tak memperparah polusi tanah.
Teori yang membuat siapapun jengah karena tak ada implementasi terhadapnya.
Teori yang hanya membuat bijak sementara, namun pada akhirnya mereka tahu siapa sebenarnya.
Teori yang hanya berkutat pada itu-itu saja, tulisan, mati dan tak bernyawa tanpa dipraktekkan.
Ternyata aku hanya makan teori selama ini.
Aku benci itu, aku benci diriku sendiri, aku tak suka dengan semua ini.
Malam ini aku baru menyadari, baru menyadari dengan kesadaran dengan tingkat sadar sadar-sadarnya (tak perlulah kamu mengkoreksi kalimatku yang bergenre menyangatkan ini!)
Aku tak akan makan kata bijak lagi. Makan itu semua biar habis sekalian!
Kata bijak hanya seperti bedak yang luntur ketika tersentuh air.
Ketika hanya menempel dan meninggalkan kesan indah di permukaan.
Tak meresap ke dalam hati.
Makan itu make up agar hatimu cantik, seperti wajahmu!
Benar, benar, benar, berharap kepada selain Tuhan hanya akan berakhir dengan kekecewaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar